Sabtu, 9 februari 2013
Hari ini saya bersama 15 orang teman jalan – jalan dalam
rangka menghabiskan masa liburan semester.
Berbagai tempat wisata di daerah yogya telah aku kunjungi, kali ini kami akan mengunjungi gunung
api purba. Gunung api purba merupakan tujuan utama kami. Pendakian
dimulai sekitar pukul 16.00. awal pendakian aku belum mulai merasakan lelah,setelah separuh pendakian aku mulai merasa agax
letih, karena tak ada pemanasan sama sekali sebelum
mendaki,tapi itu semua tiba tiba menghilang secara mendadak setelah aku melihat pemandangan yang luar
biasa dari ketinggian. Aku mengabadikan setiap moment indah di setiap step
peristirahatan. Pemandangan yang indah dipadu dengan matahari yang mulai
kembali keperaduan menemani pendakian yang kian terasa menyenangkan. Selama perjalanan, Canda tawa terdengar
diantara bebatuan besar yang menjadi saksi bisu perjalanan keluarga baru ku,
mereka bukan hanya teman dalam perjalanan ku kali ini, namun mereka pun menjadi
teman dalam meraih cita – citaku. Suasana sore hari yang begitu teduh, ditemani
dengan hembusan angin yang begitu lembut membuat aku tak ingin meninggalkan
step tempat kami beristirahat, meskipun hanya beberapa menit saja tapi aku
sudah merasakan jiwaku menyatu dengan alam dan hal itu menambah kekaguman ku
atas kuasa allah menciptakan alam yang begitu luar biasa. Keindahan lukisan
nyata yang kini Nampak di hadapan ku membentang luas nan hijau diatas pangkuan
ibu pertiwi, yang seakan tersenyum saat kaki – kaki kecil kami menapaki setiap
medan terjal yang berbatu.
Tiba di puncak…
Kami mendapati
beberapa pendaki yang tengah istirahat dan menikmati pemandangan dengan
diiringi canda tawa mereka. Kami tak kalah dengan mereka, berbagai celotehan kami
luncurkan untuk menambah keakraban sore dipucak purba. Berfoto ria adalah salah
satu syarat bagi kami dalam setiap vacation,, uhm,, menyenangkan sekali J
Setelah sampai
dipuncak, rasanya tak ingin meninggalkannya, ingin terus berada disana,
menikmati keindahan dan mengabadikan moment dari ketinggian. Jika waktu bisa ku
hentikan, aku ingin menghentikannya dan berlama –lama dulu disini. Tiba di
puncak, kembali aku teringat perjalanann ku ketika mendaki, melewati tangga
kecil yang begitu banyak, bebatuan yang begitu keras, lorong sempit diantara
dua batu besar, pepohonan yang tumbuh diantara bebatuan dan rerumputan yang
hidup diatas batu datar, kekaguman ku serasa dipupuk dengan berbagai fenomena
alam ini. Rasa cinta ku pada alam kian meningkat sejak aku mulai menyukai
adventure, huft,, alam kian memikat dengan berjuta misteri yang tersembunyi
dibalik ketenangannya. Gunung purba yang berdiri kokoh dengan tenang ternyata
menyimpan sejuta keindahan di dalamnya dan kita akan mengetahui keindahan itu
apabila telah menyusuri dan menjalani setiap medannya.
Pukul 17.35 kami
mulai turun dari puncak, matahari sore pun telah kembali keperaduan, ada
sebagian teman ku yang berada di belakang dan berpisah dengan ku. Sementara Aku
dan beberapa orang teman ku menempuh jalan baru yang belum kami lalui
sebelumnya, aku rasa jalan yang kami tempuh kali ini lebih jauh dibandingkan
jalan saat mendaki tadi. Sampai dibawah, kami istirahat sejenak dan meneruskan
perrjalanan pulang. Tak langsung menuju kontrakan, kami masih singgah di warung
mie ayam untuk mengisi perut kami setelah mendaki gunung purba yang tenang itu,
setidaknya kami tak mendzolimi tubuh kami yang sudah berbaik hati membantu
mengantarkan jiwa pada keindahan alam di atas tadi. Setibanya di warung mie
ayam referensi temanku, aku melihat banyak orang disana, aku fikir tak ada
tempat untuk kami ber-16, namun ternyata ada,, alhamdulilah… sedang asyik
membahas dan melihat foto perjalanan tadi, pesanan pun datang,, aku kaget
setelah melihat porsi mie ayam yang begitu WAW, begitu medebarkan J mie nya seperti terlihat akan keluar dari mangkuk, jika mampu berbicara
dia pasti berkata “ayo cepat habiskan aku, aku udah sumpek banget disini
sempit” tiba – tiba aku berfikir, mangkuknya yang kecil atau porsi mie nya yang
banyak ya?
Kucoba untuk
menghabiskan mie nya, dengan sekuat tenaga akhirnya isi mangkuk tadi bisa aku
pindahkan dalam perutku meskipun harus melalui masa – masa sulit menelan mie
yang begitu banyak. Setelah selesai makan, aku melihat 4 orang teman wanitaku
yang kesusahan makan, sepertinya mereka sulit sekali menghabiskan porsi itu,
ahahaha lucu
Setelah kenyang,
kami lanjutkan perjalanan. Sepanjang perjalanan, masih saja kami bercanda meski
itu diatas motor dan dijalan raya. Dengan kepandaian ku mengendarai motor, aku menaklukan
beberapa teman ku yang berusaha untuk mendahului, namun ada apesnya juga, di
gang sempit saat aku akan menghindari mobil, keseimbangan ku kurang dan aku
masuk dalam got,, untung malam hari tak ada yang memperhatikan kami. Dengan
menahan malu, aku dan seorang teman yang aku bonceng tertawa untuk beberapa
saat. Setibanya di kontrakan telah ada beberapa teman yang mennunggu ku, karena
kunci kontrakan aku bawa…
Perjalanan kali
ini begitu mengesankan dan akan aku ingat sampai kapan pun,, terlebih aku
menjalaninya bersama teman – teman seperjuangan ku. Perjalanan bersama kalian
telah menghiasi memori di otak ku dan aku rasa kekagumanku tentang Yogyakarta
semakin bertambah, karena di Yogyakarta aku menemukan keindahan alam, keindahan
wisata, keindahan wawasan, keindahan kemandirian, keindahan persahabatan yang
aku jalani bersama keluarga baruku,, kalian temanku…
WRITTEN BY : HENY ALPANDARI
Tiada ulasan:
Catat Ulasan